Membuat stratifikasi daerah resiko malaria merupakan hal yang esensial dalam pengendalian malaria. Dan lebih penting lagi adalah menentukan kantong-kantong infeksi tingkat desa, dusun ataupun rumah tangga. Semakin detail resolusi spasial lokasi kantong maka akan semakin baik kita menentukan lokasi target intervensi. Sebuh rumah dapat dikatakan rumah beresiko malaria tinggi apabila infeksi malaria ditemukan terus-menerus. Oleh sebab itu, tim peneliti melakukan eksplorasi analisis spasial dalam menentukan rumah resiko tinggi di suatu desa hiper-endemis di Mali. Pemeriksaan malaria dengan mikroskop dilakukan terhadap seluruh anak-anak berumur kecil dari 12 tahun (1100-1500 setiap pemeriksaan) selama 5 tahun. Rata-rata satu kali pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan. Rumah setiap anak diambil titik lokasi koordinat. Hasil pemeriksaan menemukan 47% sediaan darah ditemukan malaria dari 31,200 sediaan darah yang dikumpulkan. Mayoritas infeksi didominasi oleh infeksi P. falciparum (95%). Analisis spasial menunjukkan bahwa terdapat rumah-rumah dimana infeksi berlangsung tanpa henti, malah ada yang terjadi 12 bulan terus-menerus. Tim juga dapat menemukan pengelompokan rumah yang berkontribusi terhadap total infeksi malaria lebih banyak dibandingkan dengan pengelompokan rumah lainnya. Analisis di level mikro seperti ini memberikan petunjuk kepada pengelola program untuk mengintensifkan penemuan sumber infeksi dan segera mengobatinya.
Kontributor: Iqbal Elyazar
Eradikasi malaria di masa lalu, sekarang dan masa depan
Kita dapat memberantas malaria – dalam satu generasi
Malaria Genomik: melacak populasi parasit yang beragam dan terus berevolusi
Memetakan masa depan penyakit infeksi di tropis
Mengatasi malaria impor: 40 tahun pengalaman
Metode terintegrasi untuk studi epidemiologi spasial Plasmodium knowlesi malaria